Sunday, February 5, 2017

struktur, bentuk, sifat, dan ciri-ciri virus

Virus Organisme Aseluler
Virus adalah organisme aseluler (bukan sel), oleh karena itu mereka tidak memiliki organel-organel untuk melangsungkan metabolisme atau reproduksi sendiri. Organisme ini membutuhkan inang agar tetap hidup. Akibatnya timbul penyakit pada organisme inangnya. Nama kingdom Monera berasal dari katamoneres yang artinya tunggal. Namun tidak semua anggota monera bersel tunggal, beberapa diantaranya tersusun oleh banyak sel. Ciri khas monera adalah disusun oleh sel prokariotik.

Sejarah Penemuan Virus
Berawal dari A.Meyer tahun 1883 menyelidiki penyakit yang mengakibatkan daun tembakau berbintik kuning. Pada waktu itu Ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri. Pada tahun 1893, Dimitri Ivanowsky dengan menyelidiki hal yang sama dengan cara menyaring getah dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit menggunakan saringan bakteri. Hipotesis dari Dimitri adalah jikalau organisme tersebut adalah bakteri, maka tidak akan bisa melewati saringan bakteri.
 Dimitri berkesimpulan bahwa organisme tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun seandainya bakteri tersaring, racunya akan lolos. Pada tahun 1897 M.Bajerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai tumbuhan tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit itu adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri dah hanya dapat berkembangbiak didalam tubuh makhluk hidup. Wendley Stanley pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan organisme patogen pada daun tembakau yang kemudian hari diberi nama TMV (tobacco mosaic virus).
Ciri dan Sifat Virus
Ciri dan sifat virus sebagai berikut:
  • Ukuran 0,02-0,3 µm dan yang paling bersar 200 nm
  • Struktur tubuh terdiri dari ADN, ARN dan Kapsid
  • Bentuk tubuh bervariasi umumnya bersegi banyak, bentuk tubuh ditentukan kapsid
  • Dapat berada diluar dan di dalam sel, dika berada di luar sel hanya seperti senyawa biasa
  • Hanya dapat berkembangbiak di dalam tubuh makhluk hidup
  • Biasanya stabil pada PH 5,0 sampai 9,0
  • Aktivitas virus dapat dihilangkan dengan sinar ultra ungu dan sinar X, tetapi zat antibiotik dan zat antikuman lain tidak berpengaruh

Struktur, Bentuk, Ukuran dan Ciri-Ciri Virus

Hasil gambar untuk struktur virus
Struktur virus sangat sederhana sehingga tidak dikatakan sebagai bentuk sel pada umumnya. Secara skematis struktur virus dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Virus tersusun atas materi inti yang mengandung asam nukleat. Asam nukleat inilah yang bersifat sebagai materi genetika virus karena membawa sandi-sandi genetika. Berbeda dengan materi genetika pada organisme hidup, materi genetika pada virus hanya terdiri atas ADN dan ARN saja. Tidak pernah ADN dan ARN terdapat dalam satu partikel. Materi genetika viru dikelilingi oleh lapisan pelindung berupa senyawa protein yang di sebut kapsid. Protein pada kapsid terdiri atas unit protein yang berulang-ulang dikenal sebagai struktur protomer. Protomer tersebut akan berikatan satu sama lain membentuk struktur kapsomer. Jadi, kapsomer dapat dikatakan sebagai monomer dari kapsid. Kapsid dan asam nukleat akan membentuk nukleokapsid. Pada beberapa virus, nukleokapsid masih memiliki tambahan lapisan luar berupa senyawa lipid dan protein, disebut envelope (selubung). Sebagian materi selubung (envelope) berasal dari membran sel inang yang diperoleh saat virus keluar dari sel inang. Protein pada selubung kadang membentuk suatu tonjolan keluar yang disebut spikes. Keseluruhan dari partikel virus yang mampu menginfeksi disebut virion.

Bentuk Dan Ukuran Virus
Untuk mengetahui ukuran virus, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut. Observasi langsung menggunakan mikroskop elektron. Mikroskop elektron berbeda dengan mikroskop cahaya yang biasa kita gunakan di laboratorium. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron dan lensa elektromagnetik, sedangkan mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya dan lensa kaca. Untuk mengamatan virus, digunakan ekstrak atau sayatan  ultratipis dari jaringan makhluit hidup yang terinfeksi. Filtrasi melalui selaput kolodion yang mempunyal porositas bertingkat ciri ciri tubuh virusSediaan virus dilewatkan melalui serangkaian selaput yang ukurannya berbeda-beds. Ukuran virus dapat diperkirakan berdasarkan selaput mana yang bisa dilewari dan selaput mana yang menahan partikel virus. Sedimentasi dalarn ultrasentrifugasi. Partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan, kemudian partikel akan mengendap dengan kecepatan yang sebanding dengan ukuran partikcl. Hubungan antara ukuran dan bentuk partikel dengan laju pengendapan memungkinkan penentuan ukuran partikel. Pengukuran perbandingan. Metode ini menggunakan teknik acuan, yaitu membandingkan ukuran suatu virus dengan ukuran virus tertentu yang dijadikan sebagai acuan. Contoh virus acuan antara lain bakteriofag yang memiliki ukuran 10 — 100 nm.
Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil; antara 20 nm — 300 nm (1 nm = 1/1.000.000 mm). Virus yang berukuran kecil memiliki diameter tubuh kurang lebih 20 nm (lebih kecil dui ribosom), misalnya Poliovirus yang menyerang susunan saraf pusat. Aphrbovirus yang menyebabkan penyakit kaki dan mulut pada sapi, dan Coxsackie B virus yang menyerang jantung, hati, pankreas dan selaput pleura manusia. Sementara ituu, virus yang berukuran besar memiliki ukuran tubul antara 150 – 300 nm atau lebih, misalnya Parainfluenza virus yang menyerang saluran pemapasan, Paramyxovirus yang menyebabkan penyakir gondong Morbilivirus yang menyebabkan penyakit campak, dan TMV yang menyebabkan penyakit mosaik pada rembakau.
Bentuk tubuh virus bervariasi, antara lain berbentuk batang, bulat, oval (peluru), filamen (benang), persegi banyak (polihedral), dan seperti huruf T. Virus yang berbentuk batang, misalnya TMV (tobacco mosaic virus). Virus berbenruk bulat, misalnya HIV (Human immunodeficiency virus) penyebab penyakir AIDS dan Orthontyxovirus penyebab influenza. Virus yang berbentuk hurfu T. misalnya bakteriofag (sering disebut ”fag”) yang menyerang bakteri Escherichia coli. Virus yang berbentuk polihedral, misalnya Adenovirus penyebab penyakit saluran pernapasan dan Papovavirus penyebab penyakit kutil. Virus berbentuk batang dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies. Virus berbentuk filamen, misalnya virus Ebola. Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh Virus Bentuk dan Ukuran Relatif beberapa famili Virus

Struktur Tubuh Virus
Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus bukan merupakan suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti dan organel sel lainnya, Selain ukuran tubuhnya sangat kecil, virus memililh sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan. Partikel virus lengkap disebur virion.
Virus hanya akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup. (misalnya, bereproduksi) bila berada dalam sel organisme hidup; Itulah sebabnya sebagian ahli biologi menyatakan virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun, sebagian ahli biologi yang lain menggolongkan virus sebagai makhluk hidup karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi protein, dan mampu bereproduksi.
Sebagai contoh untuk kita pelajari adalah morfologi dan struktur Bakteriofage, yaitu virus yang mampu menyerang bakteri Escherichia coli.
a. Bagian kepala
Ciri-Ciri (Ukuran dan Bentuk) Tubuh VirusBagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.

b. Isi tubuh
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan berupa ADN atau ARN saja. Virus yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain: Papova virus, Herpes virus, Adeno virus, Pox virus. Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara lain: Paramyxo virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di dalam tubuh, virus tidak mempunyai organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya.

c. Ekor
Ekor adalah alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Bentuk virus bervariasi, seperti gambar di samping.

Virus adalah partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel. Hidup virus tersusun atas asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus dapat berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis virus juga mempunyai protein yang berfungsi sebagai enzim.Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus hanya mempunyai satu selubung pelindung, namun demikian ada juga virus yang mempunyai beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein penyusun kapsid  disebut kapsomer. Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. Selain protein pelindung, beberapa virus mempunyai pelindung tambahan berupa membran lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai perangkat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel  hidup disebut virion. Fungsi kapsid untuk virion adalah sebagai berikut. Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease). Pada permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang saat melakukan infeksi.
berikut filenya (ppt) yang bisa didownload: biologi bab 2 virus

No comments:

Post a Comment

Populer