Tuesday, February 7, 2017

bakteri: archaebacteria dan eubacteria

A.  BAKTERI

Antonie Van Leuwenhook (1632 –1723), adalah seorang berkebangsaan Belanda, yang pertama kali berhasil melihat makhluk-makhluk kecil yang dinamakan animalkulus yang saat ini dikenal sebagai bakteri. Istilah bakteri berasal dari kata bakterion yang artinya batang kecil.

Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran sangat kecil,  bersel tunggal Penyebaran kehidupan bakteri di alam sangat luas yang dapat ditemukan di dalam tanah, air, udara, bahkan dapat dijumpai pada organisme, baik yang masih hidup maupun yang telah mati.
Bakteri merupakan makhluk yang mempunyai sel prokariot, yaitu selnya belum mempunyai membran inti. Dia bersel tunggal dan umumnya tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, ada yang bersifat saprofit atau parasit, yaitu tidak bisa membuat makanan sendiri. Ada pula bakteri yang bersifat autotrof karena memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri, misalnya bakteri hijau dan bakteri ungu. Untuk mendapatkan energi, bakteri harus melakukan respirasi (pernapasan). Ada bakteri yang membutuhkan oksigen bebas di udara, sering disebut bakteri aerobik, misalnya Nitrosomonas yang mampu memecahkan gula menjadi air, CO2, dan energi. Adapun bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas, misalnya bakteri asam susu.

1. Bentuk dan Ukuran Bakteri

Ada yang berbentuk bola atau peluru (kokus), seperti batang (bacillus), bengkok seperti koma/sekrup (vibrio), dan spiral (heliks). Sel-sel tersebut biasanya berkoloni/berkelompok dan mengalami perubahan bentuk, contohnya:

a. monokokus, terdiri dari satu kokus
b. diplokokus,yaitu bakteri kokus berkelompok dua-dua;
c. streptokokus, selnya berbaris berantai;
d. stapilokokus,berkelompok seperti anggur;
e. sarcina,berbentuk bulat seperti kubus berkelompok delapan.
f. tetrakokus, berkelompok empat-empat.

Adapun contoh bakteri yang berbentuk batang adalah:



a. diplobasil,berbentuk batang bergandengan dua-dua,
b. streptobasil,membentuk rantai memanjang.
Bentuk bakteri sering digunakan sebagai salah satu dasar untuk identifikasi bakteri. Karena ukuran bakteri sangat kecil, yaitu hanya beberapa mikron (􀁐) yang setara dengan 0,001 mm dari yang terkecil kira-kira 1/10 􀁐 – 100 􀁐 maka untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop.





2. Struktur Sel Bakteri
Stuktur sel bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Permukaan paling luar dilindungi oleh kapsul berupa lapisan lendir yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Akan tetapi untuk bakteri penyebab penyakit, kapsul ini berfungsi untuk menginfeksi inangnya (daya virulensi).

Adapun pada lapisan di dalamnya terdapat dinding sel yang sangat kaku sehingga bisa memberikan bentuk dari bakteri itu sendiri, juga berfungsi untuk melindungi isi sel. Dinding sel ini tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun dari hemiselulosa dan senyawa pektin yang mengandung nitrogen dan lebih mendekati sel hewan dibandingkan sel tumbuhan.
Berdasarkan dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif ( timbul warna apabila diwarnai dengan tinta) dan bakteri gram negatif (tidak muncul warna apabila diwarnai dengan tinta).


a. Struktur Utama di Luar Dinding Sel

1) Flagelum (jamak: Flagela)
Bentuk flagela seperti rambut yang teramat tipis, mencuat menembus dinding sel, fungsinya untuk ergerakan pada sel bakteri.Berdasar flagelnya  bakteri dikelompokkan , yang tidak memiliki flagelum yang disebut atrik. Berdasarkan letak dan jumlahnya, terdapat empat macam bakteri, yaitu monotorik(memiliki satu flagelum pada salah satu ujung sel bakteri), lopotrik(memiliki dua/lebih flagela pada salah satu ujung sel bakteri), amfitrik(memiliki dua/lebih flagella di kedua ujung sel bakteri), dan peritrik (memiliki flagela di seluruh permukaan sel

2) Pili (Fimbriae)
Bentuknya seperti filamen, tetapi bukan flagela, banyak terdapat pada bakteri gram negatif. Ukurannya lebih kecil, lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela. Pili ini tidak berfungsi untuk pergerakan, tetapi berfungsi sebagai pintu gerbang masuknya bahan genetik selama berlangsungnya perkawinan antarbakteri. Selain itu, pili juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai alat untuk melekatkan pada  berbagai permukaan jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan nutriennya.
3) Kapsul
Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa lapisan lendir. Ukurannya dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya. Kapsul bakteri mempunyai arti penting bagi bakteri maupun organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan penutup/pelindung dan juga sebagai gudang makanan cadangan. Selain itu, dapat pula menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi.

b. Struktur di Sebelah Dalam Dinding Sel
Struktur paling umum yang terdapat di dalam dinding sel bakteri adalah sebagai berikut.
1) Membran Sitoplasma
berfungsi mengendalikan keluar masuknya substansi kimiawi dalam larutan sel, yaitu mampu mengambil dan menahan nutrien seperti gula, asam amino, mineral, dalam jumlah yang sesuai dan membuang elebihan nutrien atau produk-produk buangannya.
2) Mesosom
Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/ invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.
3) Sitoplasma dan Struktur-Struktur di Dalamnya
Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua zat yang diperlukan untuk kehidupan sel. Bahan sel yang dikandungnya antara lain seperti berikut.
a) Daerah sitoplasma, berisi partikel-partikel RNA protein (ribosom). Ribosom ini merupakan biosintesis protein, dijumpai pada semua sel, baik eukariotik/prokariotik.
b) Daerah nukleus, bahan nukleus/DNA di dalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat sel dan terikat pada mesosom sitoplasma. Bahan ini sebagai alat genetik yang terdiri atas kromosom.
c) Bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut . Pada bagian tubuh ini terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granul/ globul di dalam sitoplasma.
4) Plasmid dan Endospora
Pada umumnya bakteri memiliki materi genetic / plasmid berbentuk seperti cincin yang terdapat di dalam sitoplasma. Dalam keadaan lingkungan yang jelek, bakteri tersebut akan membentuk endospora. Endospora ini sebenarnya adalah spora/struktur yang berdinding tebal, pembentukannya terjadi di dalam sel bakteri. Endospora ini tahan terhadap panas dengan batas sekitar 120° C. Jika kondisi telah membaik, maka endospora akan bisa tumbuh menjadi bakteri seperti semula.

3.    Perkembangbiakan Bakteri


 a. Pembelahan Sel (Biner)
Proses reproduksi yang paling umum dilakukan oleh bakteri adalah pembelahan biner melintang. Setelah pembentukan dinding sel melintang, maka satu sel tunggal membelah menjadi dua sel anak. Dua sel anak ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dan akan tumbuh menjadi dewasa,  Pembelahan ini merupakan pembelahan secara langsung, artinya tidak melalui beberapa tahap. Proses ini berlangsung sangat cepat, setiap 20 menit membelah menjadi dua.
 b. Konjugasi
Konjugasi merupakan cara reproduksi bakteri secara seksual. Hal ini dapat terjadi bila dua bakteri berdekatan yang memunculkan saluran sehingga bisa saling berhubungan. Dengan demikian, maka materi genetic bisa berpindah dari satu sel ke sel lain beserta sitoplasmanya.
Reproduksi secara generatif tejadi melalui tiga tahap, yaitu:
1) transformasi (pemindahan satu gen/DNA bakteri ke sel bakteri lain);
2) konjugasi;
3) terinduksi (proses pemindahan materi genetik melalui perantaraan/infeksi virus).


B.KLASIFIKASI  BAKTERI

Salah satu klasifikasi yang dianut dalam taksonomi adalah penggolongan berdasarkan tempat hidupnya yang dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. EUBACTERIA
Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya, yaitu bakteri yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, Berikut ini beberapa jenis contoh Eubacteria.

a. Ordo Eubacteriales

Ciri-ciri dari ordo ini adalah sel-selnya berbentuk bulat atau batang yang lurus dan terpisah-pisah. Kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai. Alat geraknya berupa flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Bangsa ini meliputi berbagai famili, antara lain sebagai berikut.
1) Azetobacteraceae
Dia hidup bebas di dalam tanah dan merupakan penambat nitrogen. Contohnya, Azetobacter chroococcum, Azetobacter indicus, dan Azetobacter agilis.
2) Rhizobiaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk batang, kadang-kadang bercabang, seringkali bersimbiosis dengan Leguminosae dan membentuk bintil-bintil pada akarnya, serta dapat menambat nitrogen. Beberapa contoh simbiosis antara bakteri dengan tumbuhan, antara lain:
a) Rhizobium leguminosarum, membentuk bintil-bintil pada akar tanaman kacang-kacangan;
b) Rhizobium japonicum, pada kedelai;
c) Rhizobium phaseoli, bersimbiosis dengan anggota-anggota marga Phaseoulus.
3) Enterobacteriaceae
Bakteri golongan ini seringkali terdapat dalam saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Bakteri ini hidup bebas dan juga bersifat patogen, menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa, kadang-kadang laktosa.
Contohnya sebagai berikut.
a) Escherichia coli, terdapat dalam usus manusia dan vertebrata lainnya.
Bakteri ini sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia karena dapat membusukkan makanan dari sisa pencernaan, dapat membentuk vitamin K pada saat terjadi pembekuan darah, serta dapat menghasilan vitamin B12.
b) Salmonella typhosa, Salmonella paratyphi, bakteri ini bersifat “patogen” yang menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.
c) Shigella dysenteriae, bakteri ini merupakan penyebab penyakit disentri.
4) Micrococcaceae
Sel-sel bakteri ini berbentuk seperti peluru, terdapat dalam koloni tetrade, kubus dengan masa tidak beraturan. Contohnya:
a) Sarcinalutea, Sarcina aurantiaca.
b) Micrococcus denitrificans, menimbulkan proses denitrifikasi.
c) Staphylococcus aureus, bersifat patogen, yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit.
5) Neisseriaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk peluru, seringkali berpasangan. Contoh dari bakteri ini adalah sebagai berikut.
a) Neisseria gonnorrhoeae,(Micrococcus gonnorrhoe) penyebab penyakit kelamin kencing nanah yang dikenal dengan nama “raja singa”.
b) Neisseria meningitis, penyebab penyakit meningitis.
c) Veillonella parvula, dalam mulut dan saluran pencernaan makanan manusia dan hewan.
6) Lactobacillaceae
Ciri-ciri bakteri ini berbentuk peluru/batang yang dapat menimbulkan fermentasi asam laktat.
Contohnya :
a) Lactobacillus caucasicus, dengan khamir dapat dibuat “yoghurt”.
b) Streptococcus pyogenes, dapat menimbulkan nanah dan keracunan darah bila menginfeksi tubuh manusia.
c) Diplococcus pneumoniae, menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru-paru).
7) Bacillaceae
Sel-sel dari bakteri ini berbentuk batang, dapat menghasilkan endospora dalam keadaan lingkungan yang jelek. Contohnya:
a) Bacillus subtilis, bakteri penghasil basitrains;
b) Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks;
c) Bacillus polymixa, penghasil polimiksin;
d) Closteridium pasteurianum, bakteri anaerob yang dapat menambat nitrogen.

b. Ordo Actinomycetes

Sel-sel Actinomycetes memanjang mirip hifa cendawan, cenderung membentuk percabangan. Ada beberapa famili, yaitu:
1) Mycobacteriaceae, sel-selnya tidak membentuk miselium.
Contoh: Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberculosis/TBC. M. lepra, penyebab penyakit kusta.
2) Actinomycetaceae, membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen-fragmen miselium.
3) Streptomycetaceae, membentuk miselium dan miselium vegetatif tidak terbagi-bagi.
Contoh: Streptomyces aureofaciens, menghasilkan aureomisin. S. grisens, menghasilkan streptomisin.

2. ARCHAEBACTERIA
Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya, karena beberapa di antaranya memiliki sifat-sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi ini. Untuk itulah dinamakan “Archaebacteria” (bahasa Yunani archaio berarti kuno).
Bakteri ini menyerupai bakteri lainnya.Ciri-cirinya antara lain prokariota, (ingatlah kembali ciri-ciri prokariot, yaitu tidak mempunyai nukleus, memiliki dinding sel, tetapi tidak terbuat dari peptidoglikan).
Beberapa jenis Archaebacteria, diantaranya seperti berikut.
a. Metanobacteria, merupakan kelompok bakteri yang luas penyebarannya.Bakteri ini bersifat Hemoautotrof, yaitu proses metabolismenya menghasilkan metana dari reaksi karbon dioksida dan hidrogen. Bakteri ini juga tidak memerlukan oksigen (anaerob), dapat bertahan hidup, dan diduga telah ada di dalam bumi sejak awal. Sekarang ini mereka hidup di tepi rawa, payau metana, atau gas rawa. Mereka juga bisa hidup di rumen sapi yang ada di lambung sapi karena terdapat hidrogen dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh mikroorganisme lain yang hidup di sapi. Jenis methanogenik yang hidup di laut mendapatkan makanan bakteri dari bahan organisme yang tenggelam di dasar laut. Ada juga beberapa jenis ini yang bersimbiosis dengan air panas pada suhu 110°C. Bakteri  ini dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi karena struktur selnya yang meliputi DNA, protein dan membrannya telah beradaptasi. Suhu optimumnya untuk tumbuh dengan baik, yaitu 98°C dan akan mati di bawah 84°C.
b Halobacteriumhabitatnya berkadar garam tinggi, Beberapa jenis bakteri ini mempunyai klorofil ungu yang disebut bakteri orhodopsin, sehingga mampu melakukan fotosintesis.
c. Thermoplasma(kelompok thermoasidofil) yang ditemukan dalam air asam dari mata air belerang yang panas. Bakteri ini dapat mengoksidasi sulfur. Banyak ditemukan di lubang vulkanik, kawah vulkanik dan mata air bersulfat seperti di Yellow Stone, Amerika.

Perbedaan Eubacteria dan Archaebacteria
NO Ciri Eubacteria Archaebacteria
Persamaan1. 1.Jumlah sel
2. Dinding sel
3. Organel sel (mitokondria,lisosom, retikulum endoplasma)
4. Gerak
5. Inti
Perbedaan
1. Cara hidup
2. Zat penyusun dinding sel

Tipe nutrisi
1. Klorofil
2. Contoh
  Unisel
Ada
Tidak ada

Tidak aktif
Prokariotik

Heterotrof dan autotrof
Selulosa (peptidoglikan)/
asam amino dan asam
glutamat
Absortif dan asimilasi ada
Azotobacter
– Rhizobium
– Enterobacter
– Micrococcus
– Sarcina
– Neisseria
– Lactobaccilus
– Bacilus
– Mycobacterium
tuberculosis
– Actinomycetes bovis
– dan sebagainya
  Unisel
Ada
Tidak ada

Tidak aktif
Prokariotik

Heterotrof
Selulosa dan lipid



Absortif tidak ada
Metanobacterium
(kelompok metanogen)
Halobacterium
(kelompok halofil)
Thermoplasma

 C PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

1. Peranan yang Menguntungkan/Apatogen
a. Bakteri penghasil antibiotik yang berguna bagi manusia, (ordo bakteri Actinomycetes)
Bakteri Penghasil Antibiotik
1. Streptomyces griseus streptomicin
2. Streptomyces rimosus teramisin
3. Streptomyces venezuelae chloracimphenicol/kloromisitin
4. Streptomyces aureofaciens aureomisin
5. Bacillus polymixa polimiksin
6. Bacillus subtilis basitrasin
7. Bacillus brevis terotrisin. terotrisin
 b. Bakteri yang bermanfaat dalam produksi bahan makanan
Bakteri yang Dimanfaatkan dalam Bahan Makanan
1. Yakult Susu Lactobacillus casei
2. Yoghurt/susu asam Susu Lactobacillus bulgaricus
3. Nata de coco Sari air kelapa Acetobacter xylinum (kolang-kaling buatan)
4. Mentega Susu Streptococcuslactis
5. Asam cuka Alkohol Acetobacter
6. Terasi Ikan Loctobacillus sp.
7. Asinan buah-buahan Buah-buahan Loctobacillus sp.
8. Asam butirat – Clostridium bitricum
9. Asam propionat – Propioni bactericum

 2. Peranan yang Merugikan/Patogen

a.        Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
1. Clostridium tetani Tetanus Batang Otot
2. Diplococcus pneumonia Pneumonia (paru) Bola Paru
3. Mycobacterium tuberculosis TBC Batang Paru
4. Mycobacterium leprae Lepra Batang Kulit
5. Neisseria gonorrhoe Rajasinga Spiral Alat kelamin
6. Pasteurella pestis Pes/sampar Batang Kelenjar darah
7. Salmonella typhosa Tipus Batang Usus halus
8. Shigella dysentriae Disentri Batang Kelenjar darah
9. Treponema pallidum Sifilis Spiral Alat kelamin
10. Vibrio comma Kolera Koma Usus halus

b.    Bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak.
1. Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi
2. Bacillus anthracis Penyakit anthraks pada ternak
3. Streptococcus agalactia Radang payudara sapi
4. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan

c.   Bakteri yang merusak bahan makanan
1) Acetobacter, mengubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka sehingga merugikan perusahaan anggur.
2) Pseudomonas cocovenans, membentuk asam bongkrek (racun) dari tempe bongkrek.
3) Clostridium botulinum, penghasil racun makanan dan asam butirat.

d. Bakteri yang merusak pada tanaman.
1. Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi.
2. Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis.
3. Pseudomonas solenacearum Penyakit layu pada terung-terungan.
4. Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan.

D PENANGGULANGAN TERHADAP BAKTERI YANG MERUGIKAN

1. Pengawetan Makanan
Pengawetan makanan merupakan salah satu usaha membuat kondisi makanan tidak mudah rusak oleh bakteri karena bakteri yang masuk ke dalam makanan tidak dapat tumbuh. Tahukah Anda  mikroorganisme tidak dapat timbul pada lingkungan yang berkadar garam tinggi, di daerah kadar gula tinggi, kadar asam, kadar air rendah, dan suhu yang rendah. Bagaimanakah caranya menyawetkan makanan? Contoh pengawetan makanan adalah dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasinan, pendinginan, pengasaman, dan diberi bahan pengawet makanan, yaitu asam benzoat. Coba Anda berikan contoh makanan hasil dari pengawetan makanan tersebut? Ingatlah hindari pengawetan makanan dengan diberi formalin asam boraks! Seperti yang telah kita ketahui di Indonesia belum lama ini terjadi kasus keracunan makanan dengan pemberian formalin.
2. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan dapat dilakukan dengan cara pemanasan. Bentuk pemanasan dapat berupa pasteurisasi. Pasteurisasi adalah bentuk pemanasan susu sampai 70°C agar susu tidak terurai dan mudah dicerna. Susu ini dapat bertahan 12 jam dari bakteri patogen, misalnya Salmonella dan Mycobacterium. Selain itu, dapat juga untuk mepertahankan rasa dan aroma. Sterilisasi berasal dari kata steril yang berarti bebas mikroorganisme. Sterilisasi merupakan pengolahan makanan dengan cara pemanasan menggunakan udara panas atau uap air panas yang bertekanan tinggi. Alat yang digunakan adalah oven atau autoklaf. Sterilisasi ini ada dua macam, yaitu sterilisasi alat dan bahan makanan. Sterilisasi biasa dilakukan pada industri makanan dan minuman. Contohnya, makanan dan minuman kaleng.
3. Manjaga Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan
Cara hidup yang sehat adalah selalu tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan lingkungan. Bagaimana cara agar terhindar dari berbagai penyakit? Upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
a. Selalu menjaga badan yaitu dengan cara mandi teratur, dan mencuci tangan sebelum makan.
b. Olahraga dengan teratur.
c. Makan makanan bergizi.
d. Istirahat yang cukup.
e. Menjaga kebersihan lingkungan.
f. Imunisasi.


download filenya (ppt) : archaebacteria dan eubacteria

No comments:

Post a Comment

Populer